Friday, June 29, 2012

Perempuan Indonesia

“Saatnya Perempuan Bicara Masalah Indonesia”
























“Di zaman pembaharuan, banyak penyusupan. Tegarkan hatimu, tegarkan sikapmu, terhadap pengaruh asing yang bisa melanda kepribadian kita, dan yang tiada sejalan dengan budaya bangsa… Pantas untuk bangsa lain, belum tentu Indonesia. Baik buat bangsa lain, belum tentu Indonesia. Benar kata bangsa lain, belum tentu Indonesia. Selaraskanlah dengan Pancasila.”
~Pembaharuan, Rhoma Irama~

“Wanita sekarang dalam perjuangan, menyaingi pria di segala bidang. Di rumah, di kantor, bahkan sampai di jalan pemerintahan. Memang peranan wanita perlu di dalam pembangunan. Tapi peranan wanita jangan sampai keterlaluan. Kalau peranan wanita melanggar batasan fungsinya, ini bencana… Majulah wanita, giatlah bekerja. Namun jangan lupa, tugasmu utama. Apapun dirimu, namun kau adalah ibu rumah tangga. Wanita laksana tiangnya negara, tanpa tiang coba Anda bayangkan. Kalau semua maju ke garis depan, tentunya lemah di garis belakang. Kalau wanita juga sibuk bekerja, rumah tangga kehilangan ratunya. Kalau wanita juga sibuk bekerja, anak-anak kehilangan pembina. Bukan salah remaja, kalau mereka binal. Bukan salah mereka, kalau tidak bermoral. Bukan hanya makanan, bukan hanya pakaian, yang lebih dibutuhkan cinta dan kasih sayang.”
~Emansipasi Wanita, Rhoma Irama~

”......pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan untuk menjadi saingan laki-laki. Tapi ....agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke tangannya yaitu menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.”
~Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902~

Perempuan, dari kata dasar empu, ngampu bhumi, merawat, mengasuh, membimbing bumi, karena dari perempuanlah lahir kehidupan di bumi. Sudahkah perempuan Indonesia menyadari dirinya sebagai pengampu bhumi?

No comments:

Post a Comment